Rabu, 04 September 2019

HUJAN BUATAN



Bahan yang diperlukan untuk membuat hujan buatan adalah Urea, NaCl, dan CaCl.
  • Urea digunakan untuk mengumpulkan awan-awan kelompok kecil menjadi kelompok besar. 
              Urea + H2O —- ion-ion – 425 K Cal (endoterm)
  • NaCl dan CaCl adalah kumpula garam-garam itu di udara yang akan berperan sebagai titik pangkal pembentukan uap-uap atmosphere pada awan.
              NaCl + H2O —- ion-ion + 910 K Cal (eksoterm)
              CaCl2 + H2O — ion-ion + 915 K Cal (eksoterm)

Proses terbentuknya hujan buatan diawali dengan penaburan garam (NaCl dan CaCl) pada awan. tidak semua awan bisa ditaburkan agar bisa terjadi hujan buatan, hanya awan cumulus. Untuk mempercepat turunnya hujan buatan dengan memberi zat higroskopis sebagai inti kondensasi. Garam-garaman seperti NaCl dan CaCl2 dalam bentuk bubuk dengan hole 10-50 mikron, ternyata cukup higroskopis jika disebarkan di udara. Garam-garam itu di udara akan berperan sebagai titik pangkal pembentukan uap-uap atmosphere pada awan. Pembentukan butir-butir atmosphere juga dapat dilakukan dengan penyebaran garam-garaman tersebut.Tindakan selanjutnya adalah penaburan bubuk urea yang dilakukan beberapa jam setelah penyebaran garam-garaman tadi atau setelah tumbuh awan-awan kecil secara berkelompok pada beberapa beberapa tempat. Bubuk urea selain dapat membentuk awan lebih lanjut, juga bersifat endotermi (menyerap panas) yang sangat baik bila bereaksi dengan atmosphere atau uap air. Penyebaran bubuk urea di siang hari dapat mendinginkan lingkungan sekitarnya sehingga kelompok-kelompok kecil awan segera bergabung menjadi kelompok-kelompok besar.

Agar tepat sasaran, penyebaran sebaiknya dilakukan pada ketinggian 4000-7000 kaki dan juga dengan perhitugan arah mata angin. untuk penyebaran garam lebih baik dilakukan pada pukum 07.30 karena pada saat inilah proses pembentukan awan berlangsung. setelah garam yang ditabur terbentuk awan-awan kelompok kecil, pada pukul 12.00 ditaburkan urea agar awan kecil tersebut menjadi kelompok awan besar yang kehitam-hitaman. Perhitungan lainnya yang harus diperhatikan adalah faktor cuaca yang memenuhi persyaratan, yaitu yang mengandung uap atmosphere dengan kelembapan minimal 70%. Kelembapan harus memadai sehingga waktu inti kondensasi (NaCl dan CaCl2) disebarkan akan segera terjadi kondensasi. Kecepatan angin juga di daerah itu sekitar 10 knots dan tak terdapat lapisan inversi di udara.

Mengapa harus berbahan dasar garam. Karena Sifat NaCl (garam dapur): berbentuk kristal, mudah larut dalam atmosphere (36 g/100 ml atmosphere daripada 20°C), dalam bentuk bubuk bersifat higroskopis, banyak terdapat di udara (dari atmosphere laut), campuran NaCl dengan es cair mencapai -20°C. Sedangkan CaCl2 adalah berbentuk kristal.
Garam dapur yang dimaksud bukanlah garam meja, tetapi adalah garam yang mempunyai sifat higroskopis yang jauh lebih besar daripada garam meja, sehingga garam meja tak dapat digunakan.