Pengertian
Keselamatan kerja di laboratorium merupakan usaha atau
tindakan pencegahan agar di dalam kegiatan di laboratorium terhindar dari
kecelakaan . Sehubungan dengan kemungkinan timbul bahaya-bahaya di dalam
kegiatan laboratorium, maka kita perlu mengetahui bahaya yang ditimbulkan oleh
benda- benda atau barang-barang yang ada di laboratorium dan memahami dan mampu
memperlakukan alat dan bahan secara aman.
Jenis-jenis Bahaya Di Laboratorium
Menurut
Nuryani R (2005 : 142) jenis-jenis bahaya dalam laboratorium diantaranya
adalah ;
a. Kebakaran, sebagai akibat
penggunaan bahan-bahan kimia yang mudah terbakar seperti pelarut organik,
aseton, benzene, etil alcohol, etil eter, dll.
b. Ledakan, sebagai akibat reaksi
eksplosif dari bahan-bahan reaktif seperti oksidator.
c. Keracunan bahan kimia yang
berbahaya, seperti arsen, timbal, dll.
d. Iritasi yaitu peradangan pada
kulit atau saluran pernapasan dan juga pada mata sebagai kontak langsung dengan
bahan-bahan korosif.
e. Luka pada kulit atau mata
akibat pecahan kaca, logam, kayu dll
f.
Sengatan
listrik.
Sumber
Bahaya
Beberapa sumber bahaya yang
berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dapat dikategorikan sebagai berikut:
a.
Bahan
Kimia
Meliputi bahan mudah terbakar,
bersifat racun, korosif, tidak stabil, sangat reaktif, dan gas yang berbahaya.
Penggunaan senyawa yang bersifat karsinogenik dalam industri maupun
laboratorium merupakan problem yang signifikan, baik karena sifatnya yang berbahaya
maupun cara yang ditempuh dalam penanganannya
Keracunan akibat penyerapan zat kimia
beracun (toxic) baik melalui oral maupun kulit. Keracunan dapat bersifat akut
atau kronis. Akut artinya dapat memberikan akibat yang dapat dilihat atau
dirasakan dalam waktu singkat. Misalnya, keracunan fenol dapat menyebabkan
diare dan keracunan karbon monoksida dapat menyebabkan pingsan atau kematian
dalam waktu singkat.
Iritasi dapat berupa luka, atau peradangan pada kulit, saluran pernapasan dan mata akibat kontak dengan bahan kimia korosif, seperti asam sulfat,
gas klor, dll.
Luka kulit dapat terjadi sebagai akibat bekerja dengan alat gelas. Kecelakaan ini sering terjadi pada tanganatau mata karena pecahan kaca.
Luka bakar atau kebakaran disebabkan kurang hati-hati
dalam menangani pelarut-pelarut organic yang mudah terbakar, seperti eter dan
etanol. Hal yang sama dapat diakibatkan oleh peledakan bahan reaktif peroksida
dan perklorat.
b.
Aliran
Listrik
Penggunaan peralatan dengan
daya yang besar akan memberikan kemungkinan-kemungkinan untuk terjadinya
kecelakaan kerja.
a.
Radiasi
Radiasi
dapat dikeluarkan dari peralatan semacam X-ray difraksi atau radiasi internal
yang digunakan oleh material radioaktif yang dapat masuk ke dalam badan manusia
melalui pernafasan, atau serapan melalui kulit. Non-ionisasi radiasi seperti
ultraviolet, infra merah, frekuensi radio, laser, dan radiasi elektromagnetik
dan medan magnet juga harus diperhatikan dan dipertimbangkan sebagai sumber
kecelakaan kerja.
b.
Mekanik.
Walaupun industri dan
laboratorium modern lebih didominasi oleh peralatan yang terkontrol oleh
komputer, termasuk di dalamnya robot pengangkat benda berat, namun demikian
kerja mekanik masih harus dilakukan.
a.
A
p i
Hampir semua laboratorium atau industri
menggunakan bahan kimia dalam berbagai variasi penggunaan termasuk proses
pembuatan, pemformulaan atau analisis. Cairan mudah terbakar yang sering
digunakan dalam laboratorium atau industri adalah hidrokarbon
Simbol-simbol
Keamanan Di Laboratorium
Menurut Yusa, dkk (2006 :
183-184), Bahan-bahan kimia yang digunakan di laboratorium biasanya memiliki
symbol-simbol yang terpasang dibagian luarnya. Symbol-simbol tersebut
menunjukkan karakteristik dari bahan kimia yang terkandung di dalamnya. Berikut
ini beberapa symbol yang biasa terdapat pada bahan-bahan kimia

Tidak ada komentar:
Posting Komentar